Penayangan kisah-kisah misteri dan
mistik ini sudah sangat berlebihan, sangat mengganggu dan mempengaruhi jiwa
masyarakat. Saking keterlaluannya sampai mengundang keprihatinan para ulama dan
para tokoh nasional. Mereka telah menghimbau dan melayangkan surat supaya insan
pertelevisian kita menghentikan tayangan-tayangan tersebut, tetapi tampaknya
tidak digubris. Buktinya penayangan kisah-kisah misteri itu malah makin
menjadi-jadi.
Jika dikaitkan dengan peran setan, agaknya ini adalah salah
satu daya upaya setan untuk merusak akidah umat manusia, agar manusia lebih
takut kepada setan daripada kepada Allah, dan agar manusia mengabdi kepada setan
demi kejayaan setan.
Apa Itu Setan?
Setan (Syaithan) berasal dari kata kerja syathana yang mengandung arti
menyalahi, menjauhi. Setan artinya pembangkang pendurhaka. Secara istilah, setan
adalah makhluk durhaka yang perbuatannya selalu menyesatkan dan menghalangi dari
jalan kebenaran (al-haq). Makhluk durhaka seperti ini bisa dari bangsa jin dan
manusia (QS. 114: 1-6/QS. 6:112). Makhluk yang pertama kali durhaka kepada Allah
adalah iblis. Maka iblis itu disebut setan. Keturunan iblis yang durhaka juga
disebut setan (QS. 2 : 36/4 : 118).
Dalam menggoda manusia, setan dari
bangsa jin itu masuk ke dalam diri manusia, membisikkan sesuatu yang jahat dan
membangkitkan nafsu yang rendah (syahwat). Selain menggoda dari dalam diri
manusia, setan juga menjadikan wanita, harta, tahta, pangkat dan kesenangan
duniawi lain sebagai umpan (perangkapnya, Dihiasinya Kesenangan duniawi itu
dihiasinya sedemikian menarik hingga manusia tergoda, terlena, tertutup mata
hatinya, lalu memandang semua yang haram jadi halal. Akhirnya manusia terjerumus
ke dalam lembah kemaksiatan/ kemungkaran. Maka manusia yang telah mengikuti
ajakan setan, menjadi hamba setan, dalam al-Quran juga disebut setan (QS. 38 :
37-38) dan golongan (partai) mereka juga disebut golongan setan
(hizbusy-syaithan - QS. 58 : 19).
Baik setan dari bangsa jin maupun dari
bangsa manusia terus menerus berupaya untuk menyesatkan manusia. mereka bahu
rnembahu untuk menyebarkan kemungkaran dan kemaksiatan. Mereka kuasai berbagai
media, termasuk televisi, mereka sebarkan kisah-kisah misteri dan kemaksiatan
demi uang dan kesenangan duniawi tanpa peduli umat manusia rusak atau tidak
akidahnya dan akhlaknya. Itulah sumpah setan di hadapan Allah untuk menggoda
manusia dari berbagai sudut yang bisa mereka masuki. (QS, 7:17).
Mudharat Tayangan Setan
Dalam Islam sangat jelas bahwa penayangan seperti itu diharamkan, karena:
Pertama, tayangan mistik seperti itu mempersubur kemusyrikan, membuat manusia
lebih takut kepada setan, khurafat dan tahyul daripada takut kepada Allah.
Padahal tidak ada yang bisa memberi manfaat dan mudharat di dunia ini kecuali
hanya Allah (QS. 39 : 38), tidak ada daya dan kekuatan kecuali hanya dari Allah.
Kedua, tayangan mistik seperti itu adalah bentuk pembodohan masyarakat, hanya
membuat bangsa semakin jumud dan terbelakang. Ketiga, tayangan seperti itu sarat
dengan praktek perdukunan. Dengan maraknya penayangan kisah-kisah mistik, maka
praktek-praktek perdukunan juga semakin marak. Sedangkan perdukunan juga
diharamkan dalam Islam. Dan keempat, rezeki yang dihasilkan dari usaha yang
diharamkan, maka rezeki itu juga haram dan tidak diberkahi Allah. Oleh karenanya
penayangan kemusyrikan itu mestilah dihilangkan karena tidak ada manfaatnya
selain mudharat dunia-akhirat.
Hikmah Diciptakannya Setan
Al Quran menjelaskan, Allah SWT menciptakan alam semesta dan semua yang
ada di dalamnya, satu pun tidak ada yang batil atau sia-sia (QS Ali Imran :
191). Oleh karena itu Allah menciptakan iblis atau makhluk yang disebut setan
Itu, bila dilihat dari sisi nilai ibadah, pada hakikatnya juga ada
hikmahnya.
Imam al-Ghazali pernah menyatakan; jika ingin melihat
kesalahan/kelemahan kita, carilah pada sahabat karib kita, karena sahabat
kitalah yang tahu kesalahan/ kelemahan kita. Jika kita tidak mendapatkannya pada
sahabat kita, carilah pada musuh kita, karena musuh kita itu paling tahu
kesalahan/kelemahan kita. Sifat musuh adalah selalu mencari kelemahan lawan
untuk dijatuhkan.
Demikian pula setan. la selalu mencari
kesalahan/kelemahan orang-orang beriman untuk kemudian digelincirkan dengan
segala macam cara.
Nah, jika kita telah mcngetahui kesalahan/kelemahan
kita, entah dari kawan, lawan, bahkan dari setan, lalu kita memperbaiki diri,
insya Allah kita akan menjadi orang baik dan sukses. Jadi, kalau kita berpikir
positif, ada juga hikmahnya setan itu buat orang-orang beriman.
Lebih rinci, di antara hikmah dicipta-kannya setan ialah :
1. Untuk menguji keimanan dan komitmen manusia beriman terhadap perintah
Allah.
Karena setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah pasti akan diuji
(QS. 29:2). Jika dengan godaan setan seorang mukmin tetap istiqamah dengan
keimanannya, maka derajatnya akan ditinggikan oleh Allah dan hidupnya akan
bahagia. Tetapi jika ia tergoda dan mengikuti ajakan setan, derajatnya akan
jatuh, hina kedudukannya dan dipersulit hidupnya oleh Allah. (QS. 41 :
30-31).
2. Menguji keikhlasan manusia beriman dalam mengabdi kepada Allah,
Allah SWT menjelaskan bahwa Dia menciptakan jin dan manusia tidak lain
supaya mereka mengabdi kepada-Nya (QS. 51 : 56). Kemudian setan datang menggoda
manusia, membangkit-bangkitkan syahwat kepada kenikmatan duniawi, rnembisikkan
ke dalam hatinya angan-angan kosong dan keraguan, supaya manusia lupa terhadap
tujuan dan tugas hidupnya di dunia. Jika manusia tetap sadar akan tujuan dan
tugas hidupnya di dunia, dia akan tetap ridha menjadi hamba Allah dan mengabdi
kepada-Nya. Terhadap hamba Allah seperti ini, setan tidak akan rnampu
menggodanya (QS. 15 : 40). Tetapi jika manusia tergoda, pada gilirannya ia akan
menjadi hamba setan.
3. Untuk meningkatkan perjuangan di jalan Allah.
Sebab tanpa ada setan yang memusuhi kebenaran, maka tidak akan ada
semangat perjuangan (jihad) untuk mempertahankan kebenaran. Sedangkan jihad di
jalan Allah juga merupakan bukti penting manusia beriman dan ridha sebagai hamba
Allah.
4. Allah hendak memberi pahala yang lebih besar kepada para hamba-Nya.
Semakin besar godaan setan kepada manusia dan dia mampu menghadapinya
dengan baik, maka semakin besar pahalanya di sisi Allah (QS. 3 :
195).
5. Agar manusia waspada setiap saat, selalu memperbaiki kesalahan,
meningkatkan kualitas ibadah dengan bertaqarrub kepada Allah.
Karena setan senantiasa mengintai kelengahan manusia. Sekejap saja
manusia lengah, setan akan masuk, lalu mengacaukan hati dan syahwat. Tapi orang
yang selalu waspada, akan senantiasa ingat kepada Allah sehingga setan tidak
punya kesempatan untuk mengganggunya.
Jadi, bagi orang yang sudah kuat
imannya, gangguan setan itu tidak akan merusak ibadahnya. tetapi malah
mempertinggi kualitas iman dan ibadahnya. Masalahnya, tayangan-tayangan setan
yang makin marak di televisi, tidak ditonton oleh mereka yang telah kuat
imannya, melainkan oleh masyarakat dari berbagai lapisan umur dan kadar iman
yang terbanyak masih memerlukan bimbingan. Bagi mereka ini, tayangan-tayangan
itu sangat kontra produktif, bahkan bisa mendangkalkan iman mereka. Apakah ini
tidak terpikirkan oleh insan pertelevisian kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar